Salah seorang pendiri Google Sergey Brin memakai kacamata pintar Google Glass |
Gadget kacamata pintar Google Glass sepintas terlihat menarik, tetapi kiprahnya di pasaran belum teruji karena perangkat yang bersangkutan memang masih terus dikembangkan dan belum dijual bebas.
Berbicara dalam konferensi tahunan AllThingsD, Cook mengatakan bahwa Google Glass tak akan memiliki daya tarik luas di luar "pasar-pasar vertikal tertentu."
"Saya pakai kacamata karena memang butuh," ujar Cook, seperti dikutip oleh Ars Technica. "Saya tak tahu apabila ada orang yang memakai kacamata walau sebenarnya tak perlu. Orang-orang yang berkacamata pun menginginkan alat bantu pengelihatan itu agar ringan dan tidak mengganggu." Dia menambahkan bahwa Apple tak bakal membuat perangkat semacam Google Glass.
Kendati demikian, Cook percaya bahwa perangkat jenis wearable device (yang dipakai di tubuh pengguna) secara umum punya masa depan cerah. "Saya pikir wearable menarik sekali dan bisa menjadi segmen besar," ucapnya, sambil menyebut gelang FuelBand dari Nike sebagai contohwearable device yang sukses.
Salah satu hal yang berpotensi menyulitkan perangkat wearable, menurut Cook, adalah perkara meyakinkan calon konsumen bahwa alat yang bersangkutan memang layak dipasang dan dibawa-bawa di tubuh mereka.
"Untuk melakukan itu, alatnya sendiri harus luar biasa. Saya pikir orang-orang berumur 10 hingga 20 tahun hanya sedikit yang memakai jam tangan," lanjut Cook. Dia kemudian mengeluarkan sebuah iPhone 5 berwarna putih dan menyebutnya sebagai "jam tangan" untuk orang dalam rentang usia tersebut.
Apple sendiri sudah beberapa lama dikabarkan berencana membuat wearable device berbentuk jam tangan. Menurut salah satu rumor terbaru, perangkat yang sementara ini dijuluki "iWatch" ini paling cepat akan diluncurkan pada kuartal kedua 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar